Saya
ingin mengawali tulisan ini dengan mengutip cerita yang dinarasikan oleh Barbara
Prasing (2007), sebuah cerita yang bisa menjadikan kita lebih bersemangat lagi
untuk membuat perubahan khususnya para guru .
Suatu
hari di Maine seorang lelaki tua yang berjalan di tepi pantai yang luas bersama
cucu lelaki kesayangannya, yang asyik memunguti setiap bintang laut yang
ditemuinya, lalu melemparnya ke laut, “Kalau kubiarkan mereka disini,” kata
anak itu, Mereka tentu mengering dan mati. Aku telah menyelamatkan hidup
mereka.” “Tapi, protes si lelaki tua, pantai ini panjangnya Bermil-mil, dan ada
jutaan bintang laut disini. Yang kamu lakukan itu tidak mengubah apapun.” Anak
kecil itu memandang si bintang laut yang berada dalam tangannya, lalu dengan
lembut dia melemparkannya ke laut, dan menjawab kakeknya, “Ya, tapi jelas
membuat perubahan untuk bintang laut yang satu ini.”
Dalam setiap mengajar di
sekolah, motivasi inilah yang menjadikan saya, teman-teman saya para guru,
guru-guru saya terdahulu, dan semua guru. Motivasi mulia yang terselip dan
terkadang tidak ada orang yang mengetahuinya. Banyak macam karakter peserta
didik yang ditemui di sekolah, dengan berbagai aksi-aksinya yang terkadang
membuat kita senyum, jengkel, bahagia, dll. akan tetapi motivasi inti yang ada
pada sanubari para guru tersebut adalah meskipun jumlah mereka banyak.. akan
tetapi satu-per satu para peserta didik tersebut ‘dilemparkannya ke laut’diletakkan
pada tempat yang seharusnya, didorongnya para peserta didik untuk menuju tempat
yang akan membuatnya maju. Misi mulia ini terkadang membuat orang yang melihat
sosok guru tanpa lelah ‘memunguti’ satu per-satu peserta didik dan menganggap
guru ini melakukan hal yang sia-sia. Terkadang pula, orang lain akan tercengang
mendapati hasil ‘lemparannnya’ 10 tahun kemudian menjadi pribadi yang sukses di
bidangnya.
Inilah guru, dan guru ini tentu guru sejati
qasanalbana@yahoo.com,
Malang, 18 Juli 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar