Jumat, 27 November 2015

Prof. YUSRIL


Prof.Dr. Yusril Ihza Mahendra, SH., M.Sc
Masjid Ahmad Yani, Malang 27 November 2015

           Sebelum mengupas masalah konten atau isi khutbah yang disampaikan oleh Pak Yusril, disini ada beberapa hal ingin saya sampaikan. Sebelum khutbah jum’at, para peserta didik kelas 6 SDIT AHMAD YANI (SITAYA) saya kumpulkan di kelas untuk briefing tentang adab serta hal-hal yang perlu dilakukan di dalam masjid ketika hendak shalat jum’at maupun ketika khutbah jum’at.
            Kesepakatan juga dipahami dengan baik oleh peserta didik laki-laki semuanya. Ambil air wudhu, shalat sunnah, duduk, perbanyak dzikir sembari menunggu khutbah dimulai. Ketika mendengar khutbah juga tidak diperkenankan untuk berbicara sendiri maupun bergurau dengan teman. Posisi anak-anak saya sarankan untuk berpencar untuk meminimalisir terjadi komunikasi maupun interaksi anak-anak yang mengakibatkan mereka saling bergurau.
            Berhasil….!. anak-anak tertib dan tidak terdengar suara gaduh maupun gurau dari peserta didik laki-laki ketika khutbah dan shalat jum’at berlangsung. Ada apa gerangan? Disamping kesepakatan serta pengetahuan yang telah di dapat, ada beberapa faktor yang bisa jadi faktor pendukung. Pertama, karena mereka bertambah paham dan pintar serta mengambil hikmah dari kegiatan jum'at sebelumnya, kedua, karena sang khatib adalah mantan menteri di Indonesia, ketiga, karena ada dua anak yang tidak masuk yakni Adib dan Ammar.
            Oke, sekarang saatnya mengupas tentang khutbah Pak Yusril. Diawal khutbah, beliau mengutip dan diselipkan dalam muqodimahnya yaitu surat Al-Jumu’ah ayat 9-10. Kurang lebih isinya adalah tentang perintah shalat jum’at dan meninggalkan jual beli karena shalat jum’at lebih utama. Selanjutnya adalah pernyataan beliau mengenai hari jum’at itu sendiri. hari jum’at adalah hari kerja bukan hari libur, karena nash nya jelas di Al-Qur’an, yaitu setelah menunaikan shalat jum’at maka bertebaranlah di muka bumi untuk melanjutkan mencari rejeki. Jadi pemahaman beliau tentang hari jum’at adalah hari aktif kerja.
            Rangkaian materi selanjutnya adalah tentang larangan berbicara ketika khatib jum’at menyampaikan tausiyahnya. Bila terdapat orang berbicara, meskipun berbicara sendiri maka tidaklah ada shalat jum’at bagi orang tersebut atau dengan kata lain ia tidak dianggap telah melaksanakan shalat jum’at. Pak Yusril juga mengatakan bahwa, rukun khutbah yang wajib disampaikan oleh khatib adalah di awal muqoddimah wajib menyampaikan atau mengajak jam’ah untuk bertaqwa kepada Allah Swt “ittaqullah”. Karena esensi dari khutbah jum’at adalah saling mengingatkan, dan yang paling utama diingatkan adalah tentang taqwa, meningkatkannya setiap hari. Bila khatib tidak menyampaikan pesan tersebut maka tidak ada shalat jum’at dan percuma shalat jum’at dilaksanakan, maka lebih baik shalat dzuhur 4 raka’at.
            Pak Yusril yang notabene adalah mantan menteri HAM serta ketua aktif partai bulan bintang, dalam cuplikan khutbah yang saya baca dari hasil rangkuman anak-anak kelas enam, disampaikan bahwa ‘pengetahuan tidak berbanding lurus dengan akhlaq seseorang”. Meskipun  pengetahuan orang tersebut banyak, hingga bergelar professor sekalipun, tidak menjamin akhlaq orang tersebut juga tinggi atau baik. Karena banyak sekali orang yang ilmunya tinggi, akan tetapi korupsi, mendzolimi orang lain, dan sebagainya.
             Khutbah yang sangat terstruktur dan sistematis tersebut memang membuat Pak Yusril layak untuk dihormati karena ilmunya. Dengan gaya bicara yang santun, kalem, dan materi yang berisi para jama’ah yang biasanya pada jum’at-jum;at sebelumnya sering tidur dikala khatib menyampaikan khutbahnya, mereka semua Nampak tidak ada yang tidur satu pun, dan bahkan semua mata terbelalak. Sehingga pada awal khutbah hingga akhir khutbah beliau saya senantiasa bersholawat supaya kelak 10 tahun lagi atau tahun 2025 saya bisa berdiri di mimbar tersebut dengan bergelar professor dan berbicara menyejukkah hati para jama’ah jum;at dan tidak ada satupun jama’ah yang tidur karena semua menyimak khutbah saya. Hal tersebbut menjadikan motivasi tersendiri bahwa saya harus memiliki ilmu yang luas dan banyak. Karena saya yakin, bahwa Pak Yusril bisa disimak oleh banyak orang tersebut dan dihormati ketika pulang hingga minta foto dan tanda tangan dikarenakan beliau orang yang berilmu tinggi.
            Pada perjalanan Pak Yusril menuju ruang takmir seusai khutbah, semua jama’ah berdiri dan berjabat tangan dengan beliau, tak lupa mereka minta selfie-selfie. Ada pemandangan menarik pada kejadian tersebut, dikala semua orang mengerubuti Pak Yusril dan kesulitan minta foto, dari arah jauh saya melihat kopyah murid saya yang berwarna hitam putih, ternyata tidak salah dia adalah Bagus Julian dengan Raihan dan Fakhri. Mereka dengan polos meminta tanda tangan Pak Yusril di tengah kerumunan jama’ah. Karena berhasil minta tanda tangan dari Pak Yusril, mereka semua dengan senang hati mengumpulkan tugas merangkum khutbah jum’at tersebut di meja saya, sembari tersenyum mereka mengatakan, Pak tanda tangan Pak Yusril kok gini ya hehehe gampang dipalsu Pak, karena cuma gini.
Saya berdoa, semoga Bagus, Fakhri, Raihan, dan teman-teamnnya yang lain yang kebetulan mendapatkan tanda tangan Pak Yusril, semoga kelak mereka semua bisa mengikuti jejak beliau menjadi orang  besar dan bermanfaat bagi Negara ini. amiiiin…


27 november 2015 pukul 18.00

Selasa, 24 November 2015

HARI GURU 25 November 2015




HARI GURU 25 November 2015
Tepat ketika hari guru 25 november 2015 saya mendapat WA dari grup walimurid kelas 6 yang isinya tentang renungan kita selaku guru. Berikut renungan tersebut :

Pelangi Guru Indonesia
Oleh : Kstr.Bhr.Paedagogie..!
GURU
Ada guru nyar
Mengajar badan gemetar jantung berdebar
Ada guru bayar mau kerja jika ada uang berlembar
Ada guru nyasar
Lulusan Agama olahraga di ajar
Ada guru sodagar
Sambil ngajar jual batik,Tupperware, pulsa, jilbab 3 kali bayar
Ada guru gusar
Cuma mutar-mutar kerjaan gak kelar
Ada guru sangar
Senenganya plak buk aww nampar..!
Ada guru gempar
Gemar lempar isu mengeluh selangit menggelegar
Ada guru sabar
Bertahun tahun gak naik pangkat hingga ubanan tetap semangat
Ada guru tegar
Rela mengajar di desa terpencil
Meski gajinya sangat kecil
Ada guru sadar
Guru itu pilihan bukan mainan dan sambilan
Ada guru pintar
Mencetak siswa berprestasi bermoral tinggi
Ada guru benar
Ia sadar ia pintar ia sabar ia tegar pemantik nyala lilin berpendar penggerak kemajuan berpijar siswa berbinar
Sekolah bersinar
Negeri jadi besar
Guru yang manakah anda?