MENJADI GURU HARUS PUNYA CITA-CITA
Kembali ke cita-cita, pertanyaan tentang cita-cita tersebut masih
menggantung di kepalaku. “Apa ya?” jawab saya bingung. Orang disebelahku
menunggu jawaban saya sambil tersenyum dan menatapku tanpa berkedip. Menurut
penuturan beberapa teman guru yang lain, wali murid yang bertanya tersebut
semula adalah direktur perusahaan swasta ternama di Surabaya, tapi kemudian
memberanikan diri keluar dari zona aman dan menekuni bisnis baru hingga sukses
melebihi pekerjaan sebelumnya.
Tidak hanya saya yang bengong dan
bingung tapi 5 teman guru saya yang ada di dalam ruangan duduk bersebelahan
juga sama ketika ditanya cita-citanya apa. ” yup, kalau memang bapak-ibu
guru belum menemukan cita-citanya apa, maka saya dulu yang menunjukkan
cita-cita saya”, ia berkata sambil mengeluarkan sebuah binder clip/ album dari
dalam tasnya. Ia buka sambil ditunjukkan kepada kami, “Cita-cita saya yang
pertama adalah ingin berangkat haji bersama sekeluarga plus dengan orang
tua saya”, ia tunjukkan gambar Mekkah dan Madinah dengan foto keluarga serta
orang tuanya ditempel disisinya. “Cita-cita saya berikutnya ingin berlibur ke
Spanyol sambil melihat langsung pertandingan el clasico Barcelona vs
Real Madrid”, kembali ia tunjukkan gambar-gambar bangunan Spanyol dan
stadion-stadion ternama di Spanyol.”Cita-cita saya yang lain ialah ingin anak
bungsu saya yang sekarang sekolah disini 11 tahun
kemudian akan kuliah di Universitas ternama di Amerika, ia tunjukkan
gambar-gambar universitas bonafide di Negeri Paman Sam tersebut.
“selanjutnya saya ingin membuka cabang bisnis yang banyak di Amerika,
ditunjukkannya toko-toko terlaris di Negeri Paman Sam dan di edit
namanya menjadi nama perusahaannya. Ia buka halaman-halaman album sambil
bercerita tentang cita-citanya.
Wali murid ini ndak tahu
diri mungkin, dalam benak saya saat itu, hehe... Umurnya satu
banding dua denganku tapi cita-citanya masih begitu banyak dan muluk-muluk.
Tapi kemudian ia berkata, “Cita-cita saya ini kekuatan saya dalam membangun
bisnis ini serta bagi kepentingan keluarga saya, setiap hendak berangkat saya
buka album ini, begitu saya pulang saya buka kembali. Ketika saya mengalami
hambatan saya buka album ini. Setiap tercapai satu cita-cita saya, saya akan
ganti dengan gambar lain yang menggambarkan cita-cita saya selanjutnya.”
Para pembaca
yang budiman, rutinitas hidup kita sering menghanyutkan dan melalaikan
kita. Akibatnya dalam menjalani hidup ini kita sering tanpa cita-cita atau
mungkin kita sudah punya cita-cita tapi GJ alias gak jelas, saya ingin naik haji,
tapi entah kapan, taun berapa, dengan siapa. Saya ingin menjadi guru teladan?, tapi setiap hari terjebak oleh rutinitas mengajar
dan nihil melakukan kegiatan yang mendukung pengembangan profesi guru.
Barangkali kita perlu meniru wali murid ini, atau juga guru-guru hebat,
guru-guru teladan terdahulu yang membuat tahapan-tahapan real seperti
kapan hal tersebut ditarget untuk dicapai tanggal berapa, bulan apa, tahun
berapa, sebagai guru, kita juga harus merumuskan kapan kita memiliki lulusan
terbaik se-indonesia di sekolah, sehingga kita tahu kapan dapat dicapainya dan
apakah kita berhasil mencapainya.
Saya sekarang mencoba membuat binder
clip/ album yang depannya saya tulis my dream book , setiap hari saya
mencari gambar yang cocok dengan cita-cita saya. Sudah terkumpul beberapa
gambar dan foto-foto seperti gambar mekkah, murid-murid
saya menjadi juara event nasional mauapun internasional, serta
murid-murid yang sekarang dicap ‘nakal´ saya edit fotonya menjadi orang
sukses di bidangnya, dsb.
Ternyata eh ternyata, guru-guru yang berprestasi juga melakukan itu, mungkin kalau
anda juga melakukannya tentu gambarnya berbeda, sebab cita-cita setiap orang
tidaklah sama, tapi mungkin kita bisa merasakan hal yang sama, ternyata
bercita-cita itu mudah dan bahkan tidak bayar, tapi cita-cita inilah yang
menjadikan semangat kita selalu baru dan menjadi passion ketika bangun
tidur menatap hari baru yang terus berganti serta setiap tahunnya murid-murid
kita akan silih berganti. Tidak akan ada hari rabu 04 november 2015 pukul 07.00
lagi dikemudian hari, sehingga mari kita menjadi guru yang
terus memiliki cita-cita.
HASAN ALBANA, M.Pd
GURU KELAS 6
SDIT AHMAD YANI MALANG
di muat di radar malang edisi senin, 09 november 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar